Catatan-catatan dari Crowdfunding Asia 2014

Crowdfunding Asia, konferensi pertama di Asia yang khusus membahas crowdfunding, telah dilangsungkan tanggal 4 dan 5 Agustus 2014 lalu. Bertema “Crowdfunding is A Game Changer”, konferensi ini ingin menggugah kita semua untuk menyadari efek revolusioner yang akan dihadirkan oleh crowdfunding. Ada begitu banyak hal yang dibicarakan dalam konferensi dua hari ini, mulai dari hal-hal dasar seperti apa itu crowdfunding dan apa saja jenis-jenisnya, sampai hal yang cukup mendalam mengenai peraturan perundangan, cara kampanye efektif, ekosistem, infrastruktur dan lain-lain. Selain itu, muncul juga presentasi dari para Kreator yang telah sukses menggalang dana hingga jutaan dolar melalui crowdfunding.

Secara keseluruhan, konferensi ini memang lebih ditujukan kepada penyelenggara platform dan pemerintah. Topik-topik yang dibahas lebih berat kepada bagaimana menghidupkan ekosistem yang baik agar crowdfunding bisa beroperasi dengan baik, dalam konteks equity crowdfunding (crowdfunding yang bersifat investasi, bukan donasi). Walaupun demikian, ada poin-poin menarik yang menurut saya bisa membantu kreator dan pewujud di Wujudkan.com. Berikut adalah catatan saya.

 

Crowdfunding Itu Bukan Hal Baru

1.

Pada prinsipnya, crowdfunding sendiri bukan hal baru di seluruh dunia. Sejak dulu, 38% bisnis/produk mendapatkan modal melalui dana yang dikumpulkan dari teman dan keluarga. Di Indonesia sendiri kita banyak melihat contoh ini dalam bentuk budaya gotong royong. Namun apa yang menjadikan crowdfunding luar biasa adalah ketika yang memberikan dana bukan hanya orang yang kita kenal (friends), atau orang yang mengenal orang yang kita kenal (friends of friends). Yang membuat crowdfunding revolusioner adalah ketika difasilitasi internet dan membuat orang yang tidak kita kenal bisa ikut memberikan dana kepada kreasi kita.

 

2.

Berdasarkan data dari rata-rata kampanye crowdfunding, 30% dana datang dari teman, 30% datang dari temannya teman, baru sisanya datang dari orang yang tidak kita kenal. Dan biasanya, donasi dari tipe pewujud yang berbeda ini juga datang dalam urutan tertentu. Donasi yang datang di awal masa kampanye datang dari teman kita, baru kemudian datang dari temannya teman kita, dan terakhir orang yang tidak kenal dengan kita.

 

Crowdfunding Itu Lebih Transparan

3.

Hal paling utama dari crowdfunding adalah trust, kepercayaan. Semua orang yang terlibat harus selalu terbuka, dan siap di-“audit” kapan saja. Sifat crowdfunding yang menyebarkan informasinya melalui internet justru menguatkan hal ini. Karena penyebarannya melalui internet, justru berarti kita semua harus berusaha lebih keras untuk membangun trust. Caranya dengan memberikan transparansi tentang siapa diri kita, apa yang ingin kita buat, dan juga transparansi selama proses pembuatan kreasi.

 

4.

Dengan crowdfunding kita juga diajarkan untuk bertanggung jawab terhadap keputusan sendiri. Kreator bisa mandiri dan berkarya dengan bebas tanpa merasa “disetir” oleh investor. Namun ini juga berarti apapun hasil dari produk yang dibuat, menjadi 100% tanggung jawab dari si kreator. Hal ini juga berlaku kepada Pewujud. Memberikan dana melalui crowdfunding berarti tiap Pewujud tahu pasti ke mana uang yang diberikan akan disalurkan. Berbeda dengan sistem donasi yang uangnya dikelola oleh organisasi amal, yang memutuskan ke mana uang tersebut disalurkan setelah uang terkumpul.

 

5.

Di banyak negara, crowdfunding equity sering dicurigai menjadi alat bagi penipu mengumpulkan uang atau bahkan sebagai alamat pencucian uang. Tapi setelah sekian tahun berjalan, terbukti kasus yang terjadi tidak ada. Sifat crowdfunding yang menjunjung transparansi membuat kampanye crowdfunding harus melakukan banyak hal agar berhasil menggalang dana: data yang jelas mengenai apa yang ingin dibuat, perincian budgetnya, biografi kreator, video yang baik, foto-foto yang baik, dan seterusnya. Belum lagi waktu yang harus dicurahkan untuk menjalankan kampanye yang harus full time. Ada lebih banyak cara menipu yang lebih mudah dengan hasil lebih besar daripada harus mengadakan kampanye crowdfunding.

 

Crowdfunding Itu Kolaborasi

6.

Menurut para kreator yang telah berhasil menggalang dana dari crowdfunding, kunci keberhasilan dari crowdfunding adalah kolaborasi yang baik antara anggota tim kreator itu sendiri, kolaborasi yang baik antara kreator dengan crowdfunding platform, dan kolaborasi yang baik antara kreator dengan pewujudnya. Pada akhirnya, crowdfunding tetaplah sebuah cabang dari crowdsourcing, yang menitikberatkan kepada kolaborasi.

 

7. 

Tips dari kreator yang telah berhasil menggalang dana lewat crowdfunding:

  • Risetlah terlebih dahulu. Kenali siapa target market kreasi kamu. Cari tahu apakah kreasimu telah cukup menarik untuk mereka.
  • Buat “story” yang menarik. Jelaskan dengan transparan kenapa kamu mau membuat kreasi kamu. Perkenalkan diri kamu. Buat video yang menarik, tampilkan diri kamu di sana.
  • Jujurlah selalu. Jangan lupa semangat kolaborasi. Pewujud kreasimu adalah temanmu, walau kamu tentu sudah mengenalnya.
  • Kumpulkan tim kampanye yang bisa membantu selama masa penggalangan dana
  • Buat penjadwalan kampanye media sosial yang engaging dan berkesinambungan. Kampanye harus berjalan selama masa kampanye (tidak bolong-bolong harinya), dan setiap saat. Buatlah perencanaan topik agar tidak membosankan dan terkesan spam.
  • Menggunakan platform crowdfunding lebih menguntungkan daripada membuatnya sendiri, karena ada banyak detil teknis yang sudah ditangani platform. Selain itu, menggunakan platform yang kredibel akan meningkatkan kredibilitas kreasi kamu.
  • Berikan penghargaan kepada pewujud kreasi kamu yang bisa membuat mereka merasa dihargai sebagai bagian dari kreasi kamu, dam bukan hanya sekedar memberikan barang. Beri sentuhan personal agar mereka merasa spesial.
  • Setelah berhasil mengumpulkan uang, teruslah memberikan update pembuatan kreasi kamu. Jangan sampai kehilangan kepercayaan yang telah mereka berikan.

Kunci Keberhasilan Crowdfunding: Reward Yang Menarik

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kampanye crowdfunding kamu tidak berhasil. Bisa jadi karena salah menentukan target dana (terlalu tinggi), bisa jadi karena halaman informasi kreasi yang tidak menarik (tidak ada gambar yang menarik, tidak jelas apa yang ingin dibuat), tapi salah satu faktor yang juga sangat penting adalah: reward yang ditawarkan tidak menarik.

Berdasarkan pengamatan kami atas kampanye-kampanye crowdfunding yang pernah dilakukan, inilah karakteristik dari reward yang menarik.

1. Reward yang menarik adalah reward yang berhubungan dengan kreasi yang dibuat.

Kalau kreasi kamu adalah sebuah film, maka apa daya tarik utama dari kreasi kamu? Ya tentunya film itu sendiri, dong. Jadi, kalau kamu justru tidak menawarkan reward agar pewujud dapat menyaksikan atau memiliki film tersebut, kampanye kamu jadi tidak menarik. Ini berlaku untuk semua jenis kreasi.

Selain memberikan reward kreasinya itu sendiri, memberikan merchandise juga reward yang menarik. Tapi merchandise ini harus berhubungan dengan kreasinya. Contohnya, kalau kamu ingin membuat sebuah game zombie, namun kamu menawarkan reward stiker hello kitty, tentunya ini tidak berhubungan dan jadi tidak menarik. Penggemar Hello Kitty tidak akan membaca informasi kreasi tentang zombie, dan penggemar zombie tidak akan tertarik kepada Hello Kitty.

Crowdfunding adalah kolaborasi. Calon pewujud tertarik kepada kreasi kamu karena kreasi itu sendiri. Jadi, berikanlah reward dalam bentuk akses kepada kreasi kamu, baik dalam bentuk produk akhir dari kreasi itu sendiri, atau dalam bentuk merchandise.

2. Reward yang menarik adalah reward yang memberikan penghargaan khusus kepada pewujud.

Bukan, maksudnya bukan kamu harus memberikan piala. Tapi libatkanlah pewujud dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kreasi kamu. Buat mereka merasa spesial. Misalnya, kreasi kamu adalah sebuah album musik, maka kamu bisa memberikan reward mengundang mereka saat penampilan perdana kamu. Atau kamu bisa menawarkan konser privat di rumah mereka.

Keuntungan dari reward semacam ini adalah kamu tidak mengeluarkan biaya yang besar karena tidak perlu memproduksi barang, tapi pewujud merasa lebih dihargai. Reward semacam ini membuat mereka merasa kau merangkul mereka sebagi bagian dari kreasi kamu. Reward semacam ini justru menjadi satu hal yang tidak terbeli.

3. Reward yang menarik adalah reward yang kreatif.

Semakin kreatif reward yang kamu buat, semakin menarik kampanye kreasi kamu. Coba deh melihat-lihat kampanye crowdfunding lain yang sedang berjalan, yang bentuk kreasinya sama dengan kamu. Pelajari reward apa yang mereka tawarkan, dan coba berikan reward yang lebih kreatif lagi.

Ada banyak contoh reward yang kreatif yang pernah dibuat. Dalam post berikutnya, saya akan bercerita jenis-jenis reward yang menurut saya sangat kreatif dan menarik. Kalau teman-teman ada ide reward yang kreatif, silahkan tuliskan komen di bawah ini. Atau mungkin teman-teman pewujud ada keinginan reward tertentu? Yuk dituliskan saja.

(juga terbit di blog.wujudkan.com)

Kenapa Crowdfunding Bisa Berhasil?

Tulisan ini tidak ingin memberikan tips-tips bagaimana membuat kampanye kamu berhasil. Hal itu lebih baik saya jelaskan melalui tulisan yang berbeda. Tapi tulisan ini ingin mengutip hasil beberapa penelitian, yang menjelaskan apa saja dinamika sosial yang terjadi, yang membuat sebuah kampanye crowdfunding bisa berjalan baik. Apa yang saya tuliskan di sini berdasarkan beberapa artikel, buku dan penelitian yang telah saya baca sejauh ini. Itulah sebabnya tulisan ini tidak bersifat “mati”. Di kemudian hari mungkin muncul artikel baru, buku baru, bahkan teori baru mengenai hal ini.

Ada beberapa dinamika sosial yang terjadi, yang menentukan apakah sebuah kampanye crowdfunding akan berhasil atau tidak. Dua di antaranya: social proof, dan social ties.

Social Proof, atau disebut juga informal social influence adalah sebuah fenomena psikologis dimana orang melakukan sesuatu berdasarkan bukti apa yang dilakukan orang lain di situasi yang sama. Ketika manusia dihadapkan pada sebuah situasi, maka ia memiliki kecenderungan untuk melakukan apa yang telah dilakukan orang lain. Konsep ini dibahas oleh Robert Cialdini dalam bukunya yang berjudul Influence: The Psychology of Persuasion. Informasi lebih lanjut mengenai buku ini ada di sini.

Dalam tulisan ini disebutkan bahwa kampanye crowdfunding yang telah mencapai 20% targetnya, maka ada kemungkinan 82% kampanyenya akan berhasil. Dan ketika telah mencapai 30%, maka kemungkinan itu menjadi 98%. Itulah sebabnya, tulisan yang sama menyarankan setiap kampanye crowdfunding sebaiknya mengumpulkan komitmen donasi sampai 25-30% SEBELUM meluncurkan kampanye crowdfunding-nya.

Social Ties yang saya maksudkan di sini mengacu kepada hasil penelitan Ethan Mollick terhadap sekitar 55.000 kampanye crowdfunding, baik yang berhasil mencapai target dananya, maupun yang gagal. Berdasarkan penelitian yang ia lakukan pada bulan Juli 2012, ia menemukan bahwa facebook memainkan peranan penting dalam kesuksesan sebuah kampanye crowdfunding. Ia menemukan, bahwa facebook menjadi media sosial utama, dimana:

If the project sponsor has 10 friends: 9% likelihood. If 100: 20%. If 1000: 40%

Apa yang dimaksud sebagai project sponsor di sini adalah para donatur dari kampanye tersebut. Mollick menemukan bahwa semakin banyak jumlah teman yang dimiliki oleh si donatur di media sosialnya, semakin besar kemungkinan bagi kampanye tersebut untuk berhasil. Ini tentunya dengan asumsi donatur-donatur tersebut lalu menyebarkan berita bahwa mereka berdonasi untuk sebuah proyek crowdfunding di media sosialnya. Mau baca hasil penelitiannya? Silahkan baca di sini.

Ada satu dinamika sosial lainnya yang juga menarik untuk kita pelajari, untuk lebih memahami kenapa ada kampanye crowdfunding yang berhasil dan ada yang tidak. Salah satunya adalah konsep yang ditemukan oleh Mark Granovetter, namun lalu dipopulerkan oleh Malcolm Gladwell dalam bukunya yang terkenal: The Tipping Point.

Itulah beberapa dinamika sosial yang ditemukan terjadi dalam sebuah kampanye crowdfunding. Jika ada beberapa update terhadap hasil penelitian yang saya cantumkan di atas, mohon koreksinya ya. 🙂

(diterbitkan juga di blog wujudkan.com)

Temukan Crowd-mu

Sebelum memulai kampanye crowdfunding, kita harus tahu dulu kepada siapa kampanye ini akan ditujukan. Jangan pernah berpikir bahwa kampanye harus dilakukan ke semua orang, karena kampanye yg ditujukan ke semua orang menjadi tidak fokus. Semakin luas target marketnya, semakin besar biaya kampanye yang harus dilakukan. Bahkan brand-brand besar saja punya target market spesifik, kok. Tidak mungkin mereka pasang iklan di semua media setiap saat, karena budget yg dikeluarkan menjadi tidak efektif. Nah, kita harus menerapkan prinsip yang sama. Tapi, karena budget kampanye kita jauh lebih kecil dari mereka, bahkan mungkin nyaris tidak ada budget sama sekali, kita harus lebih jeli dalam mencari dan mendekati crowd kita.

Early Adopter dan Evangelist

Dalam pembuatan sebuah startup, kita mengenal istilah early adopter dan evangelistEarly adopter adalah sekelompok orang yang menjadi pengguna pertama produk/jasa kita. Evangelist adalah sebagian orang yang senang dengan produk/jasa kita dan menyebarkannya ke teman-temannya. Penting sekali untuk sebuah startup menemukan early adopter dan evangelist, karena startup memiliki keterbatasan sumber daya. Dengan menemukan siapa early adopter mereka, sumber daya yang terbatas itu bisa difokuskan hanya kepada sekelompok kecil ini, sehingga kemungkinan mereka untuk menjadi evangelist lebih besar. Ketika kita sudah memiliki evangelist, kita menjadi terbantu dalam hal promosi, tanpa perlu keluar biaya. Oke kan?

Kita bisa menggunakan konsep ini untuk kampanye crowdfunding kita. Sebelum kampanye dimulai, carilah dulu kelompok yang kira-kira akan jadi early adopter kita. Tidak ada cara yang mudah untuk melakukannya. Kita harus keliling ke forum-forum, milis, bahkan mungkin kopi darat komunitas. Cari yang menurut kamu akan suka dengan kreasi yang akan kamu buat. Coba ceritakan tentang kreasi kamu, dan sampaikan kalau kamu berniat melakukan crowdfunding untuk menggalang dana. Ceritakan juga reward apa yang akan kamu siapkan. Minta feedback dari mereka, terutama untuk reward macam apa yang mereka inginkan. Ketika kamu menemukan orang-orang tertentu yang tampak bersemangat, banyak memberi feedback, atau bahkan telah bertanya kapan kampanye kamu dimulai, itu artinya kamu telah menemukan early adopter kamu. Setelah bertemu beberapa orang yang seperti ini, coba amati apa persamaan di antara mereka. Nah, persamaan di antara mereka inilah karakteristik dari early adopter kamu.

 

(juga terbit di: blog wujudkan.com)

Langkah Pertama sebelum Crowdfunding

Apa sih yang membuat sebuah kampanye crowdfunding sukes menggalang dana, sementara banyak kampanye lainnya gagal? Apa faktor penentunya?

Ada banyak banget hal yang menentukan apakah kampanye crowdfunding kamu akan berhasil atau tidak. Melalui serial tulisan ini, faktor-faktor pendukung kesuksesan crowdfunding akan kita bahas satu-satu.

Mari kita mulai dengan langkah pertama. Hal pertama yang harus kamu pahami adalah: MENCARI.

Istilah crowdfunding terdiri dari dua kata: crowd dan funding. Dan bukan kebetulan kalau kata “crowd” muncul sebelum kata “funding”. Artinya, untuk mendapat “funding”, kamu harus tahu dulu “crowd”nya siapa. Inilah langkah pertama kamu.

Jadi, yuk coba mulai dirumuskan…siapa sih sebenarnya “crowd” dari kreasi kamu? Siapa yang akan suka dengan kreasi kamu ini?

Karakter mereka seperti apa? Kira-kira gimana ya cara mengidentifikasi mereka? Apakah mereka pengguna twitter? Atau mereka facebook-an aja? Atau jangan-jangan mereka tipe yang anti social media? Apakah ada forum tertentu tempat mereka berkumpul? Dan seterusnya.

Penting sekali bagi tiap kreator memahami siapa yang akan menyukai kreasi mereka. Siapa “crowd” mereka. Karena dari pengetahuan ini, banyak hal menjadi lebih mudah. Kamu jadi tahu bagaimana cara menuliskan ide kreasi kamu supaya menarik bagi mereka. Kamu tahu persis reward seperti apa yang mereka inginkan. Dan yang paling penting: kamu tahu harus berkampanye melalui media apa.

Apakah kamu telah mengenal siapa “crowd” kamu?

 

(juga terbit di: blog wujudkan.com)